selamatdatang


widgets

Minggu, 13 Oktober 2019

LIPATAN 3

Setelah sekian lama biar kuceritakan.
Sempat terlupakan untuk diceritakan padahal aku sudah janji.

Masih ditempat yang sama dengan musuh terbesarku yang masih santai saja dihadapanku seolah semua sudah selesai. Seharusnya ia lanjut bekerja, namun karena aku datang dia lebih memilih melayaniku.

"Mana Farel?" Tanyanya (Ridho) langsung tapi tidak sambil menatapku.
"Ada apa kau mencarinnya?" Tanyaku menyelidik

"Aku rindu hahahaha" dia berusaha membuat lelucon. Aku masuk dalam leluconnya yang membuatku sejenak lupa akan ketegangan diantara kita berdua. Aku tersenyum.

Dia berhenti tersenyum dan terkekeh melihatku.
"Maaf" ridho bergumam dan menatapku seakan matanya berkata 1000x maaf dan rasa menyesalnya segunung.

"Iya" gumamku.
Ia mengangguk paham.

Biarkan aku menceritakannya Ridho,
Untuk membuka ingatanmu yang telah lama pupus dimakan waktu.
Bernostalgia dan meng-klarifikasi segala hal.

Ia mempersilakanku tanpa mengucap sama sepertiku yang meminta tanpa mengucap.

Farel. Ya dia adalah sahabat terbaikku yang amat kusayangi di dalam hidupku. Bagaimana tidak? Aku hidup dari kecil dengannya. Aku memiliki banyak kenangan dan waktu bersamannya yang tidak bisa terbayar hanya dengan apapun di dunia ini. Dia sungguh berharga bagiku. Maka aku tak ingin dia sakit, terjatuh, merasa dirinya tak berharga dan aku tidak mau dia kecewa karena dikecewakan.

Tapi suatu hari yang cerah telah merubah hidup kami berdua. Disaat aku terbangun dengan normal dibangunkan bi piyem, berangkat dengannya dengan sebuah lagu dan pengakuan fantastisnya yang membuatku bahagia sebagai sahabat.

Semenjak itu aku selalu membantunnya agar ia bisa bersama orang yang ia cinta. Dengan segala cara, aku berusaha mendekatkan mereka berdua. Aku berusaha mengubah orang yang ia cinta menjadi wanita yang amat sangat menarik. Sembari aku bersamamu dalam suatu hubungan yang menarik.

Bersamamu Ridho,

Kau yang dulu datang kepadaku ibarat sebuah air yang mengalir kepadaku, menjadi sebuah ketetapan tuhan yang tak ter-elakkan. Kau ada menjadi sebuah cerita yang aku tidak sangka-sangka. Kau selalu mengejutkanku dengan hal yang menggembirakan.

Bagiku semua sempurna. Sahabatku bahagia dan aku bahagia. Tapi hidup tidak sebercanda itu, membuat segalanya terasa sempurna bagiku. Aku hanya sedang menjadi penonton dari tokoh-tokoh yang berusaha menghiburku, meng-kamuflasekan hidupku yang menyedihkan. Agar aku tak sadar.

Dibalik semua kamuflase sandiwara yang kalian sediakan. Beberapa orang yang kusayang, merasa sedih dan menderita. Mereka semua menutupi semuanya terus menerus dan menjadikan aku orang yang amat sangat bodoh.

Aku terus menerus jadi penonton yang dibohongi oleh sebuah kebohongan besar. Sampai pada saatnya layar TV yang menjadi panggung sandiwara tak lagi menyala. Tiba-tiba,
Aku berada dalam kegelapan yang nyata dan baru sadar aku hanya sendirian selama ini.

Kalian tidak ada. Aku ditinggalkan. Tiba-tiba kalian semua hilang! Aku menangis ditengah kegelapan tapi kalian tetap tidak ada. Sampai kunyalakan sebuah lilin yang tak sengaja kutemukan.

Setelah semua cukup terang kutemukan beberapa dari kalian dengan kenyataan yang berbeda. Satu persatu kebohongan yang kalian sembunyikan dibalik topeng sandiwara tersebut, terungkap.

Aku mendapati seluruh orang yang sangat kupercaya dan kucintai telah mengkhianatiku. Pengkhianatan dari segala arah ini membunuhku.

Aku bagai tawanan yang dikepung dengan kenyataan pahit. Yang terus saja menusuk jantungku sampai rasanya ingin mati. Diriku sudah mati tapi mengapa raga ini masih bernapas?

Begitulah sepotong clue lipatan cerita, yang membuka seluruh percakapan kita yang akan ber-episode-episode.

Ya inilah aku.

Hari ini aku berjalan menapaki "dunia". Sungguh pengalaman yang fantastis. Berada diantara beberapa orang sungguh membuatku terkesan.

Hari ini aku duduk di busway melihat bagaimana kehidupan orang-orang kota. Ada yang membawa anaknya, membawa belanjaan, membawa temannya dan ada yang hanya membawa beban di punggungnya.

Disini aku hanya membawa sebuah tas dan rasa ingintahu yang tinggi. Juga membawa rasa sepi yang mendekam di lubuk hati. Bukan kesepian lantas tak punya teman. Memang terkadang aku merasa saja sepi dan itu lumrah saja sebagai seorang manusia. Entah bagaimana orang lain pernah kesepian atau tidak, Oh atau kau tak pernah kesepian? Hebat.

Sungguh ramai sekali hiruk-pikuk kota ini. Semua berbondong untuk berlari mencapai apa yang dimimpikan, agar bisa duduk di gedung-gedung pencakar langit.

Ya sudah itu saja yang kuamati. Menjadi pengamat lebih baik. Ya itu menurutku tidak peduli menurutmu bagaimana.

Aku senang menceritakan apa yang kulihat melalui tulisan. Dan aku berusaha hanya menjadi diriku sendiri saja tanpa mengada-ada. Tanpa bermaksud terlihat "wow" untuk orang lain. Aku hanya menjadi diriku sendiri saja. Seperti yang aku lakukan sekarang, diam diam menulis. Tapi aku suka itu, belum tentu kamu dan orang lain.

Sabtu, 12 Oktober 2019

Diary of Mahasiswa F.Hukum Tingkat Akhir

Hai guys!

Welcome back to my blog ☺️

Setelah bertahun-tahun lamannya #azek kusudah tidak menulis lagi karena beberapa kesibukan yang cukup menyita waktu. Kehidupan masa kuliahku yang pada awalnya cukup berat karena aku memutuskan untuk masuk ke organisasi pada awal semester, jadinnya kedepan-depannya pun akhirnya harus mengaktifkan diri dengan beberapa kegiatan kampus;lomba,kepanitiaan dll.

Apalagi belum tugas kuliah yang numpuk karena sks yang banyak 23 atau sampai 24 sks an, sampai semester atas hmm. Udah semester atas pun ketika sks makin kecil masih disiksa jg dengan KULIAH SAMBIL MAGANG. Nggak pas libur. Dan disitulah gue lepas kegiatan organisasi gue satu persatu supaya nggak kepusingan. Walaupun gue lepas, masih tetap terikat terhadap beberapa kegiatan dan nggak bisa lepas tangan begitu saja. Yaudah deh.

Dan sekarang gue udah semester 7. Banyak banget hal-hal yang gue lalui selama ini, juga banyaknya hikmah dan pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya.

Menjadi semester 7 itu nggak segampang yang dipikirkan(Karena awalnya gue mikir kalau udah semester akhir pasti bebas) absolutely no, ternyata!

Jeratannya memang bukan lagi yang berbentuk tanggung jwb di kampus (lomba atau buat kegiatan) tapi lebih daripada itu!

Ketika semester 7 ini gw laluin, baru gw rasain gimana banyaknya hal yang harus gue capai setelah gue lulus dari sini. Setelah lulus mau ngapain?
Langsung kerja atau sekolah lagi?

Gimana caranya mendapatkan apa yang diimpikan?
Banyak banget syaratnya.
Harus bisa banyak bahasa, harus punya kemampuan intelektual yang melebihi orang lain (bukan hanya internal kampus, tp seluruh indonesia bahkan saingannya udh seluruh dunia semenjak globalisasi)
Harus punya relasi yang lebih banyak lagi di luar.
Harus punya HOKI.
Harus berpegang teguh, dll.

Kesibukan dikampus membuat gue banyak lupa untuk mengembangkan diri di kemampuan lainnya. Dan itu harus gue kejar sekarang. Karena mimpi gue cuman satu yaitu jadi HAKIM. Entah bagaimana cara dan pendakiannya. Mau lewat jadi pengacara, notaris kek, dosen kek, praktisi dll. Gue rasa gue harus tetap terus mendaki dan berjuang untuk jadi hakim. Gue mau menjadi penerus kakek (bokap dari mama) menjadi hakim dan ketua pengadilan.

Begitulah semester 7 ku dan impianku disemester akhir ini, semoga apa yang disemogakan bisa tercapai 

Minggu, 07 Oktober 2018

TUGAS HUKUM PERBANKAN SYARIAH

" Bank Syariah "
Nama : Anisa Nurul Qoumy
NIM : 1640050153


Lembaga perbankan merupakan inti dari system keuangan dari setiap negara. Bank adalah Lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perorangan, badan-badan usaha swasta maupun badan-badan usaha milik negara bahkan Lembaga-Lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinnya. Bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme system pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

Pengertian perbankan tertera pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yang menyatakan pada Pasal 1 angka 1 yaitu merupakan segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahannya.

DEFINISI BANK DAN PERBANKAN SYARIAH

Bank adalah Lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan dari dua pihak, yaitu pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
Syariah dalam versi bank Syariah di Indonesia adalah aturan perjanjian berdasarkan yang dilakukan oleh pihak bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hokum islam.
Bank Syariah adalah Lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum islam. Merupakan suatu system perbankan yang dalam pelaksanaan operasionalnya tidak menggunakan system bunga (riba), spekulasi (maysir) dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar).

Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah menjelaskan bahwa yang dimaksud bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiaatan usahannya berdasarkan prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum Syariah dan bank pembiayaan rakyat Syariah.

Prinsip Syariah menurut ketentuan pasal 1 angka 12 UU No. 21 Tahun 2008 adalah prinsip hokum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang Syariah.

Perbankan Syariah menurut ketentuan pasal 1 angka 1 UU  No. 21 Tahun 2008 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank Syariah dan unit usaha Syariah yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahannya.


DASAR HUKUM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

( QS Al-Baqarah ; 275 ) ayat yang melarang transaksi riba
( QS An-Nisa : 29 ) ayat yang melarang memakan harta orang lain secara batil
serta hadis-hadis rasulullah yang senada dengan hal tersebut.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Prinsip perbankan Syariah merupakan bagian dari ajaran islam yang berkaitan dengan ekonomi. Salah satu prinsip dalam ekonomi islam adalah larangan riba dalam berbagai bentuk dan menggunakan system berupa prinsip bagi hasil

ASAS, FUNGSI DAN TUJUAN PERBANKAN SYARIAH 

Pasal 2 UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah menegaskan asas perbankan Syariah 

"Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahannya berdasarkan prinsip Syariah, demokrasi dan prinsip kehati-hatian"

Jelas bahwa perbankan Syariah dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan berasaskan dan mengimplementasikan prinsip Syariah.

Pasal 3 UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah memaparkan tujuan perbankan syariah

"Perbankan Syariah bertujuan menjunjung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat"

"Dalam mencapai tujuan menjunjung pelaksanaan pembangunan nasional, perbankan Syariah tetap berpengang pada prinsip Syariah secara menyeluruh (kaffah) dan konsisten (istikamah)


Pasal 4 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah memaparkan fungsi perbankan syariah

"Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat"

berbeda dengan fungsi bank konvensional selaku pelaku bisnis yang mengejar keuntungan dan tidak mempunyai fungsi social maka bank Syariah dan UUS memiliki dwifungsi di masyarakat. Walaupun berkewajiban menjalankan fungsi menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat namun bank Syariah dan UUS masih mempunyai fungsi lain yaitu fungsi social.

SEJARAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Pada awal berdirinnya NKRI perbankan Indonesia berpegang pada system konvensional atau system bunga bank. Pada tahun 1983 dikeluarkan paket kebijakan berkaitan dengan pemberian keleluasaan penentuan tingkat suku bunga termasuk bunga nol persen. Hal tersebut berlangsung paling tidak hingga dikeluarkannya kebijakan Oktober 1988 ( Pakto 88 ) sebagai kebijakan deregulasi di bidang perbankan yang memperkenankan berdirinnya bank-bank baru.

Secara kelembagaan bank Syariah yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah PT Bank Muamalat Indonesia baru menyusul bank-bank lain yang membuka jendela Syariah dalam menjalankan kegiatan usahannya.

Secara yuridis di tataran undang-undang dimulai pada tahun 1992 dengan di undangkannya UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankaan yang memuat ketentuan secara eksplisit memperbolehkan pengelolaan bank berdasarkan prinsip bagi hasil. Dipertegas dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992 tentang Bank. Kemudian dipertegas lagi dalam UU No. 10 Tahun 1998 yang merupakan amandemen dari UU No 7 Tahun 1992, yang secara tegas membedakan antara bank konvensional dan bank Syariah, baik itu bank umum maupun bank pengkreditan rakyat. Adannya UU ini juga sekaligus menghapus pasal 6 PP No. 72 Tahun 1992 yang melarang adannya dual bankin system. Barulah disusul keluarnya UU No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia sebagaimana yang telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 yang memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk dapat menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip Syariah.

Pada tahun 2008 pemerintah Indonesia pun mengundangkan UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 




Selasa, 08 Maret 2016

ORIGAMI_LIPATAN 2

LIPATAN 2





Takdir.
Tak ada yang bisa menyangkalnya. Semua perjalanan yang berliku dan batu penghalang yang menyakitkan. Mimpi dan asa seindah angkasa, tapi realita tak sejalan. Tak ada yang bisa disalahkan dan itu terjadi begitu saja. 

Tapi sesulit apapun, sesakit apapun, terjatuh bagaimanapun, hidup selalu memberi pilihan. Tetap berdiri atau menyerah. Ini kisah yang terjadi dimasa lalu. Kisah yang tak pernah terhapus dan menjadi cerita yang menggantung pada perpisahan. 

Kisah empat remaja yang bertemu dan berpisah karena takdir. Lipatan terbuka kembali.

Farel menatap papan tulis kosong. Aku tahu perasaan itu menyiksannya. Adelia Vansha. Aku tak tahu bagaimana Farel bisa menemukan perasaannya padannya. Apa sisi menariknya yang berhasil membuka pintu hati Farel dan kemudian masuk. Farel adalah sahabatku dan aku telah mengenalnya lama. Kami hidup dan main bersama dari kecil. Kita sudah seperti saudara kandung. Orangtua kami adalah sahabat karib dari SMA. Aku ingin dia bahagia dan bersama dengan sosok yang ia cintai. Aku tak mau ia patah hati. 


Farel adalah sosok yang sulit untuk mencintai. Ia terlihat cuek diluar tapi sebenarnya ia adalah orang yang sangat peduli dan lembut. Ia tak pernah menjalin hubungan dengan siapapun dan bahkan ini kali pertamaku mendengar pengakuan Farel tentang perasaannya. Aku berbeda dengannya. Aku sudah beberapa kali pacaran yang berujung putus. Aku tak pernah serius dan menganggap pacaran adalah suatu simbol yang membuatku bersinar. Setelah beberapa bulan lamannya, aku akan bosan dan berhenti. 

Farel dan aku sebenarnya sama. Kami tak mudah mencintai seseorang. Caralah yang membedakan kami. 


Aku mengingat.

Farel kecil sibuk mencari bunga melati kesukaanku sedangkan aku bermain ayunan dengan wajah gembira. Farel memberikan bunga itu padaku. Aku suka sekali bunga melati, harum dan putih lambang kebaikan dan cinta. "Rel kalau kita dewasa kita akan seperti apa ya?" aku tersenyum menatap bunga melati ditanganku. "Kita akan seperti orang dewasa lainnya, bersama dengan orang yang kita cintai" Farel menaruh telunjuk dipelipisnya
"Cinta?" aku terperangah.
Farel mengangguk dan mengayunkan ayunanku.
"Kira-kira siapa yang akan jatuh cinta pertama kali?"
Kami saling tatap. Salah satu dari kami akan menemukan cinta pertama kali. Dan kuharap akulah yang pertama kali menemukannya. 

Aku kembali dari lamunanku. Aku tahu aku belum menemukannya. Menemukan apa yang sudah Farel temukan. Selama ini hanya sandiwara. Aku pura-pura dan berusaha mencintai siapa yang datang. Aku takut tak bertemu cinta selamannya. 

Tapi aku tak bisa memaksa hatiku. Cinta datang begitu saja tak perlu dipaksa dan memaksa. Cinta datang tak bisa disangkal bahkan dibenci. 

















 

ORIGAMI_LIPATAN1

LIPATAN 1




Tirai origamiku menyeruak lebar. Mentari kini menatapku nanar dan licik. Ia tertawa melihatku menyipitkan mata karena pesona jahatnya. Alarm dilantai sudah tak bernyawa karena kubunuh sepuluh menit yang lalu. Sejenak aku benci memikirkan tirai dan alarm yang mengganggu mimpi indahku. Aku bahkan tak sadar ada yang menatapku gelisah. Mbok piyem dengan daster dan rambut kuncir sanggul tiba-tiba mengoceh dengan logat jawa.

"Non, aduh non udah jam enem non kok masih geletak aja non. Aduh piye iki non, ayo bangun toh nanti terlambat"

Itulah sambutan terbaik mbok setiap pagi. Entah mengapa ia tak pernah bosan. Semua perlengkapan sudah disiapkannya. Kemudian aku pun bersiap lima belas menit, tampil fancy dan rapi. Seperti hari-hari biasa, dibawah sudah ada Farel yang selalu memangkukan dagunnya menunggu.

"Rel...krrrr...yuk berangkat" Jentikan tanganku menyadarkan lamunannya dan kita berangkat.

Mobil melaju melesat.

"Radio 12asfmxxx, hello guys gimana pagi ini?Fancy?Sassy?or messy? Ya kembali dengan gue Albert Jones host gaul yang lagi super jomblo butuh kehangatan mau puter lagu Sam Smith yang lagi hits banget nih judulnya writting on the wall"

TUT

Radio di turn off begitu saja. 
"Ih kok dimatiin ih"  
Tangan kami beradu berebut tombol. Tapi Farel mengalah. Farel selalu mengalah untukku. Tapi aku bahkan tidak pernah mengalah untuknya. Aku merasa egois dan kuturunkan volumennya.

"Ndah, kita udah sahabatan berapa lama?" Farel berucap sambil mengetukkan tangannya.
"Au, lama banget kan ya rel. 7,eh 8, eh 9" Aku meraba kapan kami bertemu.
"10 tahun net not"
Aku mengernyit. 
"Gue pikir lo harus tau suatu hal. Sesuatu yang menyangkut perasaan"

Jantungku berdegup. Tidak mungkin. Farel menyukaiku? Benarkah? 
Persahabatan, kebersamaan, perasaan peduli yang Farel berikan padaku kupikir hanya sebatas sahabat. Apakah aku terlalu egois untuk tidak menyadarinnya? 

"Perasaan ini jatuh pada Adel" Farel menghentikan mobil dan diam.

Jawaban yang tatkala lebih mengejutkanku. Kata-kata Farel hampir menipuku dan membuatku menjadi terasa konyol. Tapi, kata-kata dia benar-benar spontan dan tak kusangka. Aku senang dia menyukai seseorang dan itu bukan aku. 

"Bagaimana ini?" Wajahnya merah padam seperti blush on.
"Bagaimana? Pertama...." aku menahan geli meilhat wajah lucunnya. Dia penasaran. "Menyetirlah dan sampailah disekolah lalu kita pikirkan selanjutnya" Aku terkekeh menepok pipinnya yang merah muda dengan pelan.




Minggu, 06 Maret 2016

ORIGAMI

-ORIGAMI-
KARYA  :  ANISA NURUL QOUMY
(Kisah yang terlipat dalam hati)






“Saya pesan satu cangkir green latte dan roti turki”
Inilah aku, seorang wanita yang kini berdiri didepanmu. Menatapmu rindu. Bukan rindu cinta. Karena itu semua sudah sirna. Cahaya langit sore menembus tirai kafe menimbulkan siluet pada tubuhku.
“Endah.” Dan kamu tersenyum. Sekarang aku tahu, senyumanmu yang telah lama mati telah hidup kembali.
Kafe ini memiliki banyak sisi yang memukau. Pantaslah, kafe ini ramai dan menjadi tempat melepas penat paling tepat dalam hari-hari yang sibuk.
“Aku tidak menyangka kau akan kemari” Ia berkata sambil membawa pesananku.
“Hidup itu memang tidak bisa ditebak” Aku menjawab perkataannya.
“Ada apa kesini?” Ia bertanya menyelidik.
“Ingin bertemu denganmu, Ridho” Aku berbisik dan memajukan kepalaku.
Ia tertawa kecil. “Bukan ingin membunuhku?” “Karena apa yang terjadi pada masa lalu?”
Aku menyeruput green latte yang berwarna hijau susu dan lezat. “Kalau hanya untuk membunuhmu itu seharusnya sudah kulakukan dari 8 tahun yang lalu”
Ridho terdiam. Ia tenggelam pada ingatannya. Aku pun sama.
Kemudian lipatan cerita itu terbuka lagi dan bekasnya masih pada tempat yang sama.










Sabtu, 27 Februari 2016

Negeri Angka

NEGERI ANGKA
(1)



Hari ini begitu cerah. Awan-awan berkumpul mengarak cahaya matahari yang memancarkan kehangatan. Bendera di ujung mataku berkibar menunjukkan ketangguhannya. Merah dan putih. Keberanian dan kesucian. Itulah pusaka  perjuangan beratus-ratus tahun yang melibatkan darah dan keberanian. Lantas, untuk apa perjuangan mereka itu? Untuk orang yang kini acuh dan lupa pada rintihan rasa sakit dan pilu? 

Upacara hanyalah simbolisasi. Simbol rasa simpati dan empati yang disandiwarakan. Bahkan walau dengan sedihnya lantunan mengheningkan cipta itu dialunkan, pikiran mengambang diatas kepala. Aku bahkan malu berada disini. Aku tak mengerti perasaan itu dalam ritme-ritmennya. Aku tak tau cara mengaplikasikannya. Udara pagi menghangatkanku tapi hati ini beku. Aku sama seperti yang lainnya. Generasi angka. Aku tak tau cara melepaskan dari jeratan ini. Semua serba salah. Tidak. Semua sudah salah dari awalnya. Bagaimana menjadi benar? Apakah itu penting? Kebenaran adalah kemustahilan dalam sesuatu yang tidak benar. Hidup ini tidak benar. Hanya ketika kematian menjemputmu, kebenaran dan kesalahan akan terungkap dan terbedakan. 


Kebenaran. Aku muak sejujurnya.  Bukan muak untuk menjadi benar. Prihatin melihat suatu yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar. Angka-angka dapat membuktikan banyak hal. Statistika, peluang, dimensi dan logika pasti. Tapi apakah angka-angka tersebut bisa membuktikan dan menunjukkan siapa yang paling benar dan salah? Tidak bisa. Angka itu buta terhadap kebenaran hakiki. Mereka membedakan hanya kepada sesuatu yang terlihat,terhitung,dan terbaca. Apa yang tak mereka liat adalah sia-sia.


Semua yang tak terlihat dianggap tabu.
Padahal sesuatu yang tak terlihat adalah yang paling berharga dan menakjubkan.

Sama halnya ketika kalian bernapas. Kalian merasakan kesegaran menjalari tubuh walau kalian tak melihat,mendengar, dan menyentuhnya. Tapi itulah yang terpenting dari semua yang terlihat,terbaca,dan terhitung. Sumber kehidupan dan keberadaan adalah sesuatu yang tak kita lihat.









NEGERI ANGKA

NEGERI ANGKA
(opening)


Inilah negeriku. Negeri elok yang kaya raya tapi miskin. Tanahnya emas, keanekaragamannya tak terhitung, dan sumber kehidupannya terjamin, Tetangga bilang negeri ini adalah surga kehidupan. Surga kehidupan bagi sang penjajah. Didalamnya terdapat kekayaan melimpah ruah dengan robot-robot yang bisa mereka kendalikan. Tak perlu membuat mesin canggih yang bisa melakukan apapun ketika melihat uang. Semua itu ada di negeri ini. Tetangga senang di negeri ini karena mereka bak seorang raja dan ratu. 

Semua karena angka. "Angka" ini adalah satu kata yang mewakili segalannya. Mewakili semua pemikiran yang menyebabkan kepatahatianku ini. Uang adalah angka, Nilai adalah angka, Kekuasaan juga angka. Hidup ini angka. Semua orang disekelilingku berjalan karena angka, berjalan menapak untuk mendapatkan peruntungan angka. Disini lengkaplah sudah karena ada yang mendongkak dan ada yang menunduk. Pemikiran mengepul disetiap langkah mereka. Berpikir langkah mana yang akan mereka ambil, mengeliminasi setiap kepentingan untuk mendapatkan angka terbaik. Kemudian mensubstitusi semua perencanaan kedalam semua tindakan mereka.

Aku salah satu yang berjalan ditengah-tengah kerumunan ini. 





Selasa, 07 Juli 2015

Kehidupan

                                                  


Banyak sekali hal yang dapat kita jumpai dalam kehidupan kita. Dari pengalaman kita dapat belajar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Dengan mengamati seseorang, kita dapat tahu karakter orang itu. Namun, walau kita mengetahui karakter orang itu kita belum bisa dibilang memahami kehidupannya. Hidup itu tidak dapat dilihat hanya dari mata manusia. Hidup itu dipandang dari bagaimana kita menjalaninya dan menikmati keberadaannya. Pengalaman bisa menjadi guru terbaik untuk diri kita. Dengan pengalaman kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Pengalaman juga dapat menjadi hal yang indah ataupun hal yang buruk. Tergantung bagaimana kita menjalaninya. Jadikanlah pengalaman menjadi hal yang menarik di hidup kalian. Sedetikpun, jangan pernah kalian menyesal dengan apa yang kalian lewati. Ada hikmah disetiap pengalaman yang kalian lewati

   



KIAT menghadapi teman cari sensasi

Hai guys, hmmm welcome in my blog. Disini gue mau ngebahas tentang 'kiat-kiat menghadapi teman yang suka cari sensasi'. Ya, tema yang kubahas ini terjadi di kehidupan nyata gue. Semoga artikel ini dapat membantu banyak orang❤

Teman yang suka cari sensasi itu memang menyebalkan, guys.  Entah dimana saja dan kapanpun suka banget cari masalah ini itu biar dianggap ya menurut dia 'keren'. Padahal sama sekali nggak keren. Hobinya komporin orang biar berantem. Nggakmau dikasih tau karena merasa dirinnya yang paling benar. Terus gimana sih cara menghadapi orang seperti itu?

1. DIAM SAJA TIDAK USAH TANGGEPIN
orang yang suka cari sensasi melakukan segala hal agar dirinnya dipedulikan orang lain. Entah memojokkan orang di grup, kelas, dan dimanapun. Entah juga membuat-buat cerita yang membuat orang menjadi berpikiran negatif. Pada dasarnya kita takkan bisa menutup mulut banyak orang disana dengan kedua tangan kita. Maka itu gunakan tangan untuk menutup telinga kita. Dengan itu kita akan lebih tenang dan tak terpancing. Kamu boleh balas, tapi singkat saja. Kalo bisa balaslah dengan senyuman. Itu akan membuat kamu memiliki aura positif sehingga si cari sensasi menjadi minder.
2. SIKAPI SESUAI PERILAKU DIA
hidup itu kontribusi. Tidak bisa dihindari atau dielakkan. Kontribusi itu peran seseorang. Kalo  dia itu orang yang cari sensasi dan nggak bisa dikasihtau untuk menjadi lebih baik kamu boleh menjauh saja. Kalo dia sering bantuin kamu/orang yang loyal jadilah orang yang seperti itu juga. Kalo dia itu maunya dibantuin tapi nggak mau bantuin orang yang kesulitan tidak usah bantuin dia. Kejahatan memang harus dibalas dengan kebaikan. Tapi mari berfikir ulang, kebaikan yang harus kamu perhatikan adalah hasilnya. Berpikirlah untuk hasil yang baik bukan pada balasan yang baik. Seperti contohnya ketika ada seorang pengemis yang ternyata pengedar narkoba, apa kamu masih mau memberi? Jika masih, itu memang proses kebaikan tapi bukan hasil kebaikan. Sama saja kamu mencoba menjerumuskan ssesuatu yang salah. Kamu tidak perlu berbuat jahat. Kamu bisa mencoba untuk tetap membantunnya dan memberitahunnya perilaku dia. Atau kamu bisa mencoba efek jera dengan tidak membantunnya.
3. KALAU SUDAH KETERLALUAN???
Kalau menurut kamu, dia udah sangat keterlaluan bersikap marahlah. Jangan pernah takut kalau kamu berada di posisi yang benar. Lepaskan apa yang kamu kesal. Jadilah orang yang lepas terhadap diri sendiri. Jangan memendam benci dalam hati itu hanya akan menjadi beban terhadap dirimu sendiri. Beban hanya akan membuatmu merasa tertekan dan tidak bisa mengekspresikan dirimu.
4. KALAU BERKOMPLOT ?
Tetap hadapi. Ketika marah, kontrol dirimu. Orang lain boleh menyerangmu. Orang lain boleh merendahkanmu. Tapi ingaf kamu tak pernah sendiri. Ketika mereka punya teman-temannya untuk menjatuhkanmu. Ingatlah kamu punya tuhan yang maha segalannya. Ketika banyak orang melemparkan peluru padamu, diam saja dan tangkap peluru itu. Ketika mereka sudah tidak memiliki peluru yang bisa menghancurkan dirimu, saat itulah kamu balikkan peluru-peluru jahat mereka agar mereka hancur karena perkataan mereka sendiri. Bersikaplah tenang tapi berfikir banyak. Marah yang tidak dikontrol hanya akan membuatmu kalah.

Sudah ya guys. Ininih sedikit tips aku menghadapi orang yang suka cari sensasi untuk menjatuhkan orang lain. Kamu tidak pernah sendiri guys. Kamu punya dirimu sendiri dan Allah. semangat❤❤❤
Follow ya guys
Instagram: nisacapung
Be proud can help u💞✋*wink* :)









Jumat, 03 Juli 2015

puisi- sisa hidup- karya anisa nurul qoumy


SISA HIDUP - Karya Anisa Nurul Qoumy


Aku mencoba meraba waktu
Menghitung denyut kehidupanku yang tak ada esok mungkin
Kupu-kupu hitam yang terus menjalari tubuhku
Memakan sedikitnya sisa kehidupan seonggok jagung
Terhempas jiwaku dilumuri rasa penyesalan
Kembali yang tiada penyelesaian
Semua bagai tekateki tanpa jawaban
Seperti catur yang biasa kumainkan dengan lincah
Menjebak lawan tiada jalan
Buntu semua

Berkata seseorang di ujung ingatanku
Apa hal yang paling berharga didunia selain tuhanmu?
Keluargaku? Kebahagian? Cinta? Kesejahteraan?

Tidak. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak
Hal yang tak pernah terhitung dan terbaca olehmu
Yang datang dan takkan pernah kembali
Waktu??

Pilu rasannya
Masa yang tak pernah kembali
Ketakutan yang membuatku mengikuti alur yang tak kuinginkan
Cerita yang tak kuharapkan
Tak mampu kuberani memilih kenyataan memilih kebebasan yang mendekam dilubuk
Takbisa kulepaskan tali pilihan yang menjebakku
Aku terlalu takut sehingga mengikat diriku dengan kencang

Tak ada lagi jalan sekarang
Bagaimana bisa kusesali lagi
Kembali hanyalah sampah
Biarkan diriku kini dimakan waktu
Waktu yang selalu kubimbangi



Jumat, 03 Oktober 2014

SEDETIK TENTANG HIDUP

 SEDETIK TENTANG HIDUP

Hidup itu seperti angin
Cepat tak tersentuh
Menerobos waktu
Menuju arah dan tujuan

Selama kau diterbang
Belum bisa terlihat
Lubang pusaran yang menyerap
ke suatu tempat yang gelap

Satu detik dari sekarang
Bisakah kau merasakan
Bisakah kau menyentuhnya
Pada detik sebelumnya
Dan kembali seperti semula?

Lakukanlah
Rasakanlah
Dan nikmati
Hal yang kau temui
Yang sedetik setelahnya
Tak bisa kau ulangi lagi

Setelah beribu detik yang pergi
Yang dilewati kemudian dirindukan
Saat itu kau berhenti
Dan kau takkan bisa
Menemukan detik yang akan kau lewati









Senin, 19 Mei 2014

TRADISI SENI WAYANG HINDU BUDHA-ISLAM-MASA KINI

TRADISI SENI WAYANG
Ø Sejarah/Asal-Usul Wayang
·       Salah satu bentuk tradisi warisan nenek moyang kita ialah pertunjukan wayang yang mampu bertahan berabad-abad dan mengalami perubahan serta perkembangan sampai dengan bentuknya yang sekarang.
·       Wayang sebenarnya dikenal sejak zaman prasejarah dari sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Namun, tradisi wayang benar-benar tercipta pada saat hindu-budha dan kemudian terus berkembang sampai islam hingga sekarang.
·       Asal-usul wayang di dunia ada dua pendapat:
Pertama, bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dkemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Alasan ini cukup kuat karena seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa, yakni Punakawan tokoh yang terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong hanya dalam pewayangan Indonesia dan tidak ada di Negara lain. Selain itu nama dan istilah teknis pewayangan semuanya berasal dari bahasa Jawa dan bukan bahasa lain.
Kedua, diduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Budaya wayang diperkirakan sudah lahir di Indonesia setidaknya pada zaman pemerintahan Prabu Airlangga, Raja Kahuripan (976-1012), yakni ketika kerajaan di Jawa Timur itu sedang makmur-makmurnya. Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia, sejak abad 10. Antara lain naskah sastra Kitab Ramayana Kakawin berbahasa Jawa Kuna ditulis pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung (989-910) yang merupakan gubahan dari Kitab Ramayana karangan pujangga India, Walmiki. Selanjutnya, para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke Bahasa Jawa Kuna, tetapi mengubahnya dan menceritakan kembali dengan memasukkan falsafah Jawa Kuna kedalamnya.
·       Kata “wayang” diduga berasal dari kata “wewayangan” yang artinya bayangan.
·       Fungsi pertunjukan wayang sepanjang perjalanan sejarahnya tidaklah tetap dan bergantung pada kebutuhan tuntutan.
a.    Pada hindu-Budha:
Pada saat hindu budha, pertunjukkan wayang sebagai hiburan dan penyaluran karya seni. Sebagai alat untuk menggambarkan nenek moyang juga pengembangan dari ritual atau pemujaan terhadap nenek moyang yang dilakukan oleh seorang syaman.


b.    Pada Islam
Pada saat pengaruh islam masuk, pertunjukkan wayang sebagai media dakwah para wali songo, dan berisikan ajaran agama islam. Sebagai sarana pendidikan, komunikasi, dan hiburan rakyat juga digunakan untuk menyebarkan agama Islam.



·       Perkembangan
a.    Pada Hindu-Budha
Dewa asli nenek moyang Indonesia. http://purbakalasmaga.files.wordpress.com/2011/05/semar-gareng-petruk-bagong.jpg

o   Pertunjukan wayang pada mulanya merupakan upacara pemujaan arwah nenek moyang. Juga, pengembangan dari ritual atau pemujaan terhadap nenek moyang yang dilakukan oleh seorang syaman. Syaman tersebut kemudian menjadi “medium” untuk dirasuki oleh arwah nenek moyang yang kemudian mengoceh menceritakan peranan para nenek moyang di masa sebelumnya.
o   Dari ritual seperti itulah orang di Pulau Jawa kemudian memunculkan wayang dimana nenek moyang digambarkan sebagai tokoh wayang tersebut.     Kemudian, pertunjukan wayang
menyadur dari pengaruh Hindu-Buddha dengan mengambil cerita dari Mahabrata dan Ramayana.
o   Pada saat hindu budha, wayang masih berbentuk manusia.



b.    Pada Islam
o   Pergeseran zaman dari masa Hindu-Budha ke masa Islam dapat dilihat dari pemasukan unsur Islam ke dalam kesenian Wayang. Ketika pengaruh Islam masuk, pertunjukan wayang makin berkembang dan bersumberkan pada ajaran agama Islam.
o   Akulturasi yang dilakukan walisanga dalam pagelaran di Jawa adalah untuk misi dakwah yang diemban sunan kalijaga dengan melihat realitas sosial yang menunjukkan kentalnya kesenian wayang pada masyarakat. Sehingga mendorong sunan kalijaga menjadikan wayang sebagai salah satu metode dakwahnya yaitu dengan memasukkan ajran atau nilai islam seperti akidah, akhlak, dan ritual peribadatan islam.

c.     Pada zaman sekarang
o   Bahkan, sampai zaman modern sekarang ini dengan berbagai peralatan yang canggih, pertunjukan wayang masih tetap eksis sebagai sarana pendidikan, hiburan, dan komunikasi yang efektif untuk menunjang pembangunan.

Nilai luhur yang dikembangkan:
1.      Sikap religius yang tinggi.
2.     Memiliki prinsip yang kuat
3.     Kecintaan dengan daerah
4.    Patuh pada aturan
5.     Keinginan untuk berkembang

Persamaan Tradisi Hindu-Budha, Islam dan masa kini dalam tradisi seni wayang
·       Sama-sama memiliki jiwa seni yang tinggi.
·       Memiliki sikap religius dan kepercayaan yang tinggi.
·       Memiliki rasa ingin mengembangkan jiwa seni untuk menghibur dan memberi pengetahuan kepada penonton.

Perbedaan Tradisi Hindu-Budha dan Islam dalam tradisi seni wayang
·       Kepercayaan yang berbeda.
·       Pada zaman hindu budha mereka melakukannya untuk ritual, namun saat pada zaman islam digunakan sebagai media dakwah dan bercerita.
·       Isi yang terkandung dalam cerita wayang tersebut.
·       Penggambaran watak tokoh. Pada saat hindu budha, watak tokoh pada wayang menggambarkan nenek moyang.
·       Pada masa kini, wayang hanya digunakan untuk tujuan menghibur. Jarang ada unsur-unsur magis.

Kesimpulan:
Pada materi ini, kami dapat menyimpulkan bahwa tradisi merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari pola pikir masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia dahulunya adalah warga yang sangat mencintai tradisi dan adat istiadatnya. Mereka adalah sosok yang sangat menghargai nenek moyang dan adat daerah mereka. Walaupun sebuah pengaruh masuk dalam daerah mereka, mereka tak meninggalkan adat mereka. Namun mereka semakin mengembangkannya dan melakukan penyesuaian.