-ORIGAMI-
KARYA
: ANISA NURUL QOUMY
(Kisah yang terlipat dalam hati)
“Saya pesan satu cangkir green latte dan roti turki”
Inilah aku, seorang wanita yang kini berdiri didepanmu.
Menatapmu rindu. Bukan rindu cinta. Karena itu semua sudah sirna. Cahaya langit
sore menembus tirai kafe menimbulkan siluet pada tubuhku.
“Endah.” Dan kamu tersenyum. Sekarang aku tahu, senyumanmu
yang telah lama mati telah hidup kembali.
Kafe ini memiliki banyak sisi yang memukau. Pantaslah, kafe
ini ramai dan menjadi tempat melepas penat paling tepat dalam hari-hari yang
sibuk.
“Aku tidak menyangka kau akan kemari” Ia berkata sambil
membawa pesananku.
“Hidup itu memang tidak bisa ditebak” Aku menjawab
perkataannya.
“Ada apa kesini?” Ia bertanya menyelidik.
“Ingin bertemu denganmu, Ridho” Aku berbisik dan memajukan
kepalaku.
Ia tertawa kecil. “Bukan ingin membunuhku?” “Karena apa yang
terjadi pada masa lalu?”
Aku menyeruput green latte yang berwarna hijau susu dan
lezat. “Kalau hanya untuk membunuhmu itu seharusnya sudah kulakukan dari 8
tahun yang lalu”
Ridho terdiam. Ia tenggelam pada ingatannya. Aku pun sama.
Kemudian lipatan cerita itu terbuka lagi dan bekasnya masih
pada tempat yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar